Eksotisme sudut kota akan menimbulkan kesan cantik yang menarik dalam jepretan kamera foto. Hal tersebut sangat cocok dengan kebiasaan anak muda saat ini yang suka memamerkan foto di media sosial.
Pulau Sumatera tidak hanya memiliki banyak tempat wisata eksotis yang mampu memanjakan mata tapi juga memiliki nilai sejarah yang mendalam. Kota Tua Pasa Gadang menjadi salah satu destinasi di Padang yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Kota Tua Pasa gadang merupakan salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan jajaran bangunan peninggalan kolonial dengan gaya klasik. Popularitas akan kecantikan bangunan lawas banyak mengundang wisatawan untuk berkumpul.
Kota Tua Pasa Gadang terletak di Jalan Muaro, Pasa Gadang, Pasa Mudiak, dan daerah Pondok, Padang, Sumatera Barat. Lokasi ini memiliki tempat yang strategis, hingga tak mengherankan apabila dulunya kota ini menjadi kota metropolitan di pulau Sumatera dan menjadi pusat kekuatan militer Belanda. Lokasi ini juga dekat dengan pelabuhan.
Lebih dari itu, Kota Tua Pasa Gadang juga memiliki posisi yang tidak jauh dari komoditi-komoditi penting seperti lada, pala, cengkeh dan emas. Atas perhitungan kedua hal tersebut, kolonial Belanda memilih untuk mendirikan pusat perdagangan di sana.
Eksotisme sudut kota akan menimbulkan kesan cantik yang menarik dalam jepretan kamera foto. Hal tersebut sangat cocok dengan kebiasaan anak muda saat ini yang suka memamerkan foto di media sosial. Tidak jarang bangunan di kawasan Kota Tua juga sering digunakan untuk sesi pemotretan pre wedding.
Belajar Etnik dan Budaya
Keragaman budaya dan peringatan hari-hari besar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Misalnya, kawasan Kampung Keling Pasa Gadang yang dihuni oleh mayoritas masyarakat keturunan India yang menggelar tradisi Serak Gulo setiap tanggal 1 Jumadil Akhir.
Beda lagi dengan kawasan Pondok yang didominasi oleh masyarakat Tionghoa, apabila mulai mendekati perayaan imlek kawasan tersebut berubah seperti seakan-akan wisatawan akan seperti mengunjungi Negeri Tirai Bambu.
Berburu Kuliner di Pasa Gadang
Kenikmatan rasa masakan khas Padang tidak perlu dipertanyakan lagi. Sampai-sampai, rendang dinobatkan sebagai makanan ternikmat di dunia. Di kawasan Kota Tua kita dapat mencicipi berbagai ragam kuliner khas Padang pada spot-spot tertentu seperti kawasan Jembatan Siti Nurbaya, dan Tugu Gempa. Apabila mencari oleh-oleh khas Minang kita dapat mencari di kawasan Jalan Niaga.
Bagaimana, keragaman pesona Indonesia yang ditawarkan oleh Kota Tua Pasa Gadang? Sangat menarik, bukan? Banyaknya destinasi yang ditawarkan oleh Kota Padang membuat kota tersebut tergolong destinasi favorit wisatawan untuk dikunjungi. Bagaimana siap berkunjung ke kota luar biasa ini?
Foto: Jaka Thariq
27 November 2019
Payakumbuh yang hanya berjarak sekitar 27 km di timur Bukittinggi dan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit, sudah lama dikenal sebagai kota kuliner yang justru hidup dan bergairah pada malam hari.
22 November 2019
Jika pada zaman dahulu Teluk Bayur terkenal sebagai kota tambang, sekarang kawasan ini dikenal akan keindahan alamnya. Pasalnya, terdapat tempat wisata yang menyajikan keindahan alam pemandangan kota Padang, salah satunya di Teluk Bayur.
21 November 2019
Sebutan 'Gadang' sendiri diambil dari bahasa Minangkabau yang memiliki arti 'besar'. Sehingga Jam Gadang adalah menara tinggi besar dengan wujud atap seperti rumah khas Minang.
21 November 2019
Eksotisme sudut kota akan menimbulkan kesan cantik yang menarik dalam jepretan kamera foto. Hal tersebut sangat cocok dengan kebiasaan anak muda saat ini yang suka memamerkan foto di media sosial.
30 October 2019
Luak nan tuo, tanah asal segala puak dan nenek moyang orang Minangkabau. Tanah subur berbukit, buminyo lembang aianyo tawa, berlimpah air dan keramahan pada pendatang.
30 October 2019
Kota kecil di Kabupaten Tanah Datar ini terletak di dataran tinggi yang berudara sejuk. Rumah-rumah adat beratap runcing, kampung-kampung yang dalam kitab adat Minangkabau disebut sebagai daerah asal nenek moyang Orang Minangkabau, berjejeran di kaki Gunung Merapi.
14 October 2019
Banyak tempat menginap yang masih berarsitektur Belanda yang akan memberikan nuansa khas dan seru.
29 May 2019
Sawahlunto seperti memiliki lorong waktu. Berkunjung ke Sawahlunto seakan kembali ke awal abad 20.