Pulau Misool, Serpihan Surga Eksotis di Kepulauan Raja Ampat
12 January 2018Jika Anda seorang traveler sejati, pastinya sudah mengetahui betapa menariknya berlibur ke Raja Ampat, Papua Barat. Selama ini, Kepulauan Raja Ampat kerap dikenal sebagai “Amazon of the Sea” karena keindahan bawah lautnya yang amat luar biasa. Sebagai sebuah kepulauan, Raja Ampat pun memiliki banyak pulau yang bisa Anda kunjungi.
Di sebelah utara Raja Ampat, Anda bisa mengunjungi Pulau Misool yang berbatasan langsung dengan Laut Seram. Terletak cukup jauh dari pusat Raja Ampat, Misool memiliki sejuta pesona yang mungkin tidak Anda jumpai di tempat lain.
Pulau Misool menjadi salah satu tempat terpopuler di Raja Ampat setelah Wayag. Keindahan pulau yang mempunyai luas wilayah 2.034 km persegi dan mempunyai titik tertinggi pada 535 meter ini membuat siapapun selalu ingin ke tempat ini, lagi dan lagi.
Pulau Misool berada di salah satu segitiga karang dunia. Itulah mengapa panorama bawah laut Pulau Misool menjadi salah satu yang paling indah di Papua Barat, bahkan di dunia. Berbagai jenis ikan hias, terumbu karang, hiu, penyu, pari, dan biota laut lainnya menjadi penghuni surga bawah laut pulau Misool. Snorkeling, diving, berenang, berjemur atau bersantai di tepi pantai yang sepi dan tenang akan memberikan liburan yang berkesan untuk setiap pengunjung.
Karena berbatasan langsung dengan laut Seram dan perairan laut lepas, Puau Misool menjadi jalus lintas hewan besar seperti paus dan gurita. Menurut masyarakat setempat, gurita sering ditemukan pada malam hari, sementara paus ditemukan pada siang hari. Tak heran jika Pulau Misool dikenal sebagai kawasan yang penuh misteri karena banyak terdapat hewan besar yang sudah langka dan jarang ditemukan di negara lain.
Menyelam di Misool sebenarnya bisa dilakukan sepanjang tahun, tetapi di sekitar Juni hingga September, pulau ini sering dilanda turun hujan sehingga aktivitas penyelaman jarang dilakukan pada waktu tersebut. Memang, tanpa diving atau hanya dengan snorkeling pun Anda sudah bisa melihat pesona bawah laut pulau Misool. Jernihnya air pulau ini hingga apapun yang ada di bawahnya bisa terlihat tanpa harus menyelam.
Pulau yang terpencil sekaligus nyaris tak berpenghuni ini memang benar-benar indah. Sepanjang mata memandang, yang akan Anda lihat adalah hamparan beningnya air laut yang berwarna hijau turquise. Pasir putihnya terhampar di sepanjang pesisir pantai dan dikelilingi pepohonan hutan tropis dan mangrove yang hijau. Jangan heran jika setiap kaki menginjak butiran pasir nan halus ini, kaki Anda akan terperangkap ke dalam pasir hingga di atas tumit.
Saat ke Pulau ini, jangan lupa berkunjung ke Puncak Harfat Jaya. Nama Harfat Jaya sendiri diambil dari nama tokoh masyarakat lokal, yaitu Harun Sapua dan Fatma. Keduanya adalah pemilik homestay Harfat Jaya yang berdiri di kampung Harapan Jaya. Harun Sapua bersama warga kampung menetapkan sebuah tempat untuk berfoto lanskap yang tak kalah indah dengan Wayag, ikon Raja Ampat.
Tak jauh dari Puncak Harfat, Anda juga bisa menuju Puncak Love, dimana Anda dapat melihat laguna berbentuk hati atau love dari atas puncaknya.
Selain dapat menyaksikan pesona dan keindahan Pulau Misool yang memukau, Anda juga dapat mengenal lebih dekat adat dan kebudayaan penduduk setempat yang masih kental serta melihat bukti-bukti sejarah peradaban nenek moyang masyarakat lokal.
Di Pulau Misool terdapat kampung tua yang begitu eksotis. Daratannya tidak berpasir putih namun memiliki sumber mata air tawar yang begitu melimpah di kampung ini, Fafanlap namanya. Fafanlap sendiri berasal dari bahasa Misool yang artinya papan yang di pinggir.
Fafanlap kini sudah ‘menetaskan’ beberapa kampung, diantaranya, Yellu, Usaha Jaya, Harapan Jaya, Dabatan dan Kayarepop. Ratusan kepala keluarga dari berbagai suku di nusantara tinggal di kampung ini. Mata pencaharian mereka rata-rata adalah sebagai pemancing tradisional. Ada juga yang bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan mutiara, yang konon mutiara berasal dari laut Raja Ampat ini adalah yang terbaik kedua di dunia.
Di beberapa gua yang tersebar di Tomolol, Anda akan mendapati lukisan prasejarah berupa telapak tangan manusia berukuran besar serta hewan-hewan seperti lumba-lumba dan tulang ikan. Menurut perkiraan, lukisan petroglyph dengan warna dominan merah ini berusia sekira 50 ribu tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua. Lokasi ditemukannya agak tersembunyi di dalam labirin yang terbentuk dari sejumlah laguna dan batuan karst.
Pulau Misool juga menyimpan banyak peninggalan prasejarah lainnya seperti batu asah, kuburan, tempat air dari batu dan dayung berukir. Jangan lupa mengunjungi Gua Tengkorak dimana Anda akan menemukan tengkorak-tengkorak manusia (suku asli Misool) yang hidup di dalam gua, serta berenang di Danau Ubur-ubur yang ada di pegunungan karst. Di danau ini Anda akan menemukan ubur-ubur tidak menyengat seperti halnya yang ditemukan di Danau Kakaban Kepulauan Derawan (Kalimantan Timur).
Foto: Sijoriimages/Arief Suwantoro
Tags : raja ampat ,wisata raja ampat ,pulau misool